Malu Bertanya,Kaget Disaat Bayar

Malu Bertanya,Kaget Disaat Bayar.Di karenakan usb modem semata wayang sedang di pinjam seorang teman di tambah warnet dekat rumah jaringan koneksinya sering lelet belakangan ini, (tapi herannya itu warnet tak pernah sepi dari pengunjung,khususnya anak-anak).Dan hal ini yang menyebabkan saya malas untuk bermain di sana.Dan karena lantaran itu juga membuat saya terpaksa,harus mencari warnet lain yang lebih bagus jaringan internetnya.

Setelah berusaha mencari di komplek perumahan sebelah,sampai akhirnya pun saya berhasil menemukan sebuah warnet yang sesuai dengan harapan(awalnya).
Selain cepat aksesnya warnet ini pun terlihat bersih,tidak terlalu ramai dan juga menjajakan makanan kecil beserta minuman softdrink yang tersedia dalam sebuah lemari pendingin.Dan tidak hanya itu saja,ternyata bila kita ingin minuman panas(hangat) seperti kopi,kitapun bisa pula memesannya di sana.

Di saat melihat orang di sebelah saya nampak tengah asyik bermain sambil meminum minuman dingin.Saya pun jadi mendadak kepingin.Tanpa lama berselang saya langsung berjalan kearah lemari pendingin itu untuk mengambil sebotol minuman berjenis Isotonik.Entah karena enggan,malas,malu ataupun tak sempat memikirkan soal harganya terlebih dulu.

Malu Bertanya,Kaget Disaat Bayar

Singkat cerita,bersamaan waktu billing habis saya pun bergegas ke meja penunggu warnet.Dan benar saja sempat kaget dengan harganya yang saya harus bayar dari minuman itu.
Padahal dua hari sebelumnya,ibunya Adin (anak saya) baru membeli jenis minuman yang sama di sebuah mini market seharga Rp. 3.490 per piecesnya.Sedang di warnet itu saya harus membayar Rp 10 ribu untuk satu botolnya.

Pelajaran
Jadi memang tak hanya tempat hiburan atau tempat wisata yang di kenal atau sering di temui,para pedagang kerap memasang harga pada barang dagangannya,di jual berlipat-lipat dari harga yang umumnya ada di pasaran.
Oleh karenanya,barang kali sesekali di rasa perlu untuk bertanya agar tidak kaget di saat membayarnya.*yet.