Sebenarnya anak-anak kita pun tidak mengukur berapa besar nilai Rupiahnya, asalkan uang kertasnya terlihat licin dan baru. Dapat selembar atau dua lembar toh mereka sudah merasa senang, saat menerima dari seseorang yang telah memberikannya. Kalau pun ada yang berperasaan sebaliknya hal itu barangkali akan lain lagi urusannya (dan mungkin sudah bukan termasuk dari bagian anak-anak lagi untuk levelan usianya..hehe)
Karena mengingat akan besarnya kebutuhan dan permintaan uang kertas baru tadi. Hal ini pun membuat penyedia jasa penukaran uang, meraup omset harian mereka kian meningkat dibanding pada hari biasanya. Namun amat disayangkan masih ada saja ditemukan dari segelintir penyedia jasa yang berlaku kurang jujur dalam menjalankan bisnisnya. Dan meski telah ada beberapa tempat resmi yang telah ditunjuk seperti Bank dan tempat umum resmi lainnya. Tapi kenyataannya tidak sedikit orang yang masih mau memilih menukarkan uang lewat jasa penukaran itu. Alasan utama yang bisa jadi penyebabnya lantaran ingin lebih cepat mendapatkan gepokan uang dan enggan sedikit sabar untuk ikut mengantri. *yet