Namun demikian televisi atau yang nama sebutan kerennya "magic box alias kotak ajaib",masih tetap di anggap dan menjadi alternatif hiburan yang murah meriah.Ingin nonton apa saja di jamin ada di tiap programnya.Bahkan bisa sambil ngemil,rebahan atau yang sedang tengah asyik berkumpul dan bersantai bersama keluarga.
Di sadari ataupun tidak,dari waktu akan tidur hingga sampai bangun tidur lagi,televisi selalu setia memanjakan para pemirsanya.Dengan berbagai alternatif tayangan yang terkemas apik untuk di suguhkan(tentunya).Dan kitapun terkadang sampai larut terhipnotis kala mengikutinya.
Namun sanking asyiknya tadi,di takutkan hal ini berdampak kurang baik untuk anak-anak kita.
Lihat saja beberapa contoh,dari program tayangannya.Seperti acara film dan sinetron yang mengisahkan tentang kisah kasih para anak SMA atau remaja yang kian marak belakangan ini.Belum lagi acara yang di sajikan kerap di tayangkan di saat masuk waktunya shalat (maghrib) atau bertepatan pada jamnya di mana para siswa harus memegang buku pelajaran.
Selain itu,apa mesti tema dan cerita yang diusung harus selalu seperti itu adanya(dari mulai persaingan memperebutkan seorang gadis,syarat dengan perselisihan plus kekerasan, gaya pakaian dan bahasa ala kebaratan,sampai seakan wajib memamerkan ke glamoran serta kesombongan hingga berujung saling membesarkan perbedaan status sosial).
Padahal kan masih banyak yang bisa di angkat dari sisi lain remaja,selain soal kisah bertemakan seperti di atas.Atau barangkali hal itu memang di kuatirkan,jangan-jangan tontonannya bakal tak laku terjual di pasar.(hingga membuat persoalan ini sering terabaikan).*yet.