Kiblat Yang Satu, Mengharap Keridaan Nya. Beberapa hari belakangan, masalah kiblat menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat terutama (umat Islam) di Indonesia. Hal itu menyusul dengan beredarnya serangkaian berita di berbagai media. Setidaknya di kabarkan terdapat kurang lebih, ada 2000 masjid di kota Bandung salah dalam menenentukan arah kiblat.
Maftuh Kholil selaku ketua badan hisab dan rukyat kota Bandung, membenarkan masalah ini. Ia lah yang mempikarakan hampir separuh jumlah masjid di kota Bandung kurang akurat akan arah kiblatnya.
Maftuh Kholil selaku ketua badan hisab dan rukyat kota Bandung, membenarkan masalah ini. Ia lah yang mempikarakan hampir separuh jumlah masjid di kota Bandung kurang akurat akan arah kiblatnya.
Seperti yang di kutip dari portal berita tempo, dirinya menyatakan menemui kendala saat upaya perbaikan arah kiblat pada sejumlah masjid. Dan malah sempat berbeda pendapat dan keinginan dengan para tokoh masyarakat dan pengurus masjid di sana.
Di samping itu pun Maftuh juga siap menggerakan beberapa anggotanya untuk terjun lansung membantu pelaksanaan perbaikan dan penentuan arah kiblat. Dengan sejumlah peralatan canggih yang sekiranya sudah siap di gunakan dan tanpa harus di pungut biaya alias gratis, ujarnya.
Di samping itu pun Maftuh juga siap menggerakan beberapa anggotanya untuk terjun lansung membantu pelaksanaan perbaikan dan penentuan arah kiblat. Dengan sejumlah peralatan canggih yang sekiranya sudah siap di gunakan dan tanpa harus di pungut biaya alias gratis, ujarnya.
Meski demikian, sebagaian kalangan menganggap perkiraan salahnya arah kiblat yang sudah dulu ada bukannya bersimpangan jauh dengan apa yang diperkirakaan baru- baru ini. Posisi arah memang sudah benar ke barat, hanya saja dengan lahirnya alat canggih pengukur arah dapat mendeteksi tentang keakuratannya.
Dan di karenakan perbaikan ini bersifat penyempurna, jadi tidak di rasa perlu untuk merombak bangunan masjid, melainkan cukup dengan merubah posisi karpet atau sajadah saja.
Telah berabad lamanya umat Islam di Indonesia hidup harmonis dengan berbagai mahzab yang mereka yakini. Dalam beberapa hal kadang memang suka berbeda, namun tidak harus berarti bersimpang jalan..kan
Mereka tetap menghadap ke arah yang satu, mengharap keridaan Tuhan Nya. *yet
Dan di karenakan perbaikan ini bersifat penyempurna, jadi tidak di rasa perlu untuk merombak bangunan masjid, melainkan cukup dengan merubah posisi karpet atau sajadah saja.
Telah berabad lamanya umat Islam di Indonesia hidup harmonis dengan berbagai mahzab yang mereka yakini. Dalam beberapa hal kadang memang suka berbeda, namun tidak harus berarti bersimpang jalan..kan
Mereka tetap menghadap ke arah yang satu, mengharap keridaan Tuhan Nya. *yet